SINERGI POROS MARITIM DUNIA DAN JALUR SUTRA MARITIM ABAD KE-21
BAGIAN KEEMPAT & KELIMA "POROS MARITIM DUNIA (PMD)"
Poros Maritim Dunia baru secara resmi direncanakan Presiden Jokowi dalam bentuk pidato kenegaraan di Naypyidaw Myanmar pada tanggal 13 November 2014 di forum East ASEAN Summit ke-9. Perundang-undangan yang menjelaskan secara oprasional konsep Poros Maritim Dunia mengingat kebijakan Poros Maritim Dunia relative masih baru, kajian komperensif tentang konsep tersebut relative masih sedikit. Selanjutnya untuk menjadi Negara Maritim maka Indonesia harus : (1) Mampu mempasilitasi kegiatan Maritim (2) Mampu mengola dan membangun sumber daya Maritim (3) Mampu menjaga stabilitas dan keamanan dan (4) mampu menegakan kedaulatan, untuk menempatkan PMD sebagai visi geopolitik Indonesia dalam menggunakan segenap elemen kekuatan nasionalnya, serta memanfaatkan dinamika geopolitik di Indo-pasifik, demi tujuan strategis Indonesia menjadi kekuatan maritime. Presiden Jokowi sering menggunakan istilah Poros Maritim Dunia dalam menggambarkan visi pembangunan pemerintahnya. Namun konsep Poros Maritim Dunia ini masih belum di jelaskan secara konkrit. Sudah berupaya lebih dalam mengelaborasi konsep ini kedalam 5 pilar. Sebagian para ahli berpendapat visi Maritim Jokowi memberi penekanan lebih pada pembangunan aspek Mariti. Hal ini disebabkan oleh kesadaran bahwa masih banyak potensi Maritim Indonesia yang belum digali optimal dikarenakan berbagai alasan. Indonesia berada di posisi yang sangat strategis secara geografis, yaitu ditengah salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia dan mengakomodir hak lalu lintas laut internasional. Presiden Jokowi sendiri, secara khusus, menyatakan harapannya bagi Indonesia untuk kembali Berjaya dan di hormati oleh Negara-negara lain sebagai negara Maritim yang besar. Jika visi ini berhasil di terapkan, dampaknya terhadap rakyat Indonesia akan sangat positif. Pertama-tama, Indonesia memiliki kekayayaan maritime yang luar biasa, namun sedikit sekali yang dapat diolah menjadi sumber pendapat dikarenakan terbatasnya kapasitas Indonesia, pemerintah juga harus menyadari bahwa Indonesia hidup di dalam komunitas bangsa-bangsa. Segala tindakan yang dilakukan Indonesia akan menimbulkan reaksi dari negara-negara di tetangga dan sahabat. Pemerintaha Presiden Jokowi harus merencanakan strategi diplomasi yang tepat saat berhadapan dengan negara-negara tetangga. Bagaimana caranya Indonesia dapat tetap berdaulat di wilayahnya sendiri, namun aksinya tidak menciptakan ketegangan baru dikawasan.
Posisi Indonesia sebagai salah satu
Negara paling berpengaruh di ASEAN akan tergerus,sehingga tidak dapat lagi
menjadi pemimpin alamiah kawasan ini. Disinilah pentingnya roadmap atau grand stategy
kebijakan maritime. Indonesia yang didalamnya tertuang analisis mengenai
masalah politik, ekonomi, social, budaya, dan pertahanan dan keamanan yang
dihadapi Indonesia berdasarkan visi Poros Maritim Dunia dan tentu saja tujuan
strategis Indonesia menjadi kekuatan Maritim pada abad ke-21. Pada zaman
Majapahit kekuasaan utama Majapahit hanya sebatas dua peristiwa penting yang
menambah luas laut territorial Indonesia adalah pertama deklarasi djuanda pada
tahun 1997 yang memasukan laut diantara pulau-pulau terluar sebagai wilayah
territorial (perairan nusantara). Walau wilayah laut Indonesia saat ini semakin
luas, namun maritime dunia yang di maksud terutama terkait dengan defines,
tujuan, dan posisinya ketika dikaitkan dengan visi maritime Indonesia, serta
kaitannya dengan kebijakan luar negeri dan pertahanan pemerintah Presiden
Jokowi. Pendekatn dari penjelasan yang di usulkan adalah dari kajian-kajian
hubungan Internasional atau lebih khususnya, dari kajian geopolitik. Definisi
dari kata “ Poros”. Memaknai poros sebagai pusat atau sumbu, yang mengartikan
Poros Maritim Dunia sabagai visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat dari
aktifitas kealutan dunia. Namun adapula kelompok ketiga yang memaknai poros
maritim sebagai jalur pelayaran maritime, sehinggga poros maritime dunia yang
dimaksud merupakan visi Indonesia untuk menguasai jalur pelayaran Maritim
penting dunia. Bahwa geolokasi Indonesia yang strategis yang seharusnya dapat
di manfaatkan untuk menguasai posisi stategis dalam kelautan dunia dan
memanfaatkan hubungan diplomatic dengan kekuatan besar dikawasan (seperti
Amerika Serikat dan China ) Indonesia harus mampu memanfaatkan persaingan
politik Internasional di kawasan Indo-Pasifik, terutama persaingan antara
Amerika Serikat dan China demi kepentingan nasional Indonesia dan kepentingan
regionalisme ASEAN. Amerika Serikat sebagai kekuatan hegemoni dunia dan china
sebagai kekuatan hegemoni regional di Indo-pasifik dalam konteks merangkul dua
kekuatan yang saling bersaing, headging merupakan
stategi yang mengagabungkan antara balancing
dan bandwagoning dalam menghadapi
ancaman. Inti dari headging adalah dipeliharanya suatu kesempatan bagi suatu
negara untuk memihak ke kekuatan mana
saja manakala negara tersebut berada dalam posisi terdesak ( hanya harus
memihak kekuatan ke kekuatan tertentu yang paling menguntungkan negaranya).
Sehingga hubungan dekat tersebut yang harus di pelihara keseluruh kekuatan yang
bersaing dengan sedemikian rupa sehingga peluang negara untuk meningkatkan
hubungan dengan kekuatan mana saja menjadi relative tinggi.
Dengan mengadopsi konsepsi headging
maka Poros Maritim Dunia salah satu tindakan headging pemerintah Indonesia
dalam konteks geopolitik dengan membangun kerja sama dengan kekuatan-kekuatan
besar di kawasan Indo-Pasifik, baik dengan greatpower,
middlepower, regionalisme ASEAN, kepentingan nasional dan tiujuan strategis
Indonesia menjadi negara maritime besar. Tujuan dari Poros Maritim Dunia sesuai
dengan konsepsi di atas adalah untuk dapat memanfaatkan persaingan politik
Internasional di kawasan Indo-Pasifik bagi kepentingan nasional Indonesia.
Untuk mempertahankan kepentingan nasional, maka suatu negara harus memiliki
struktur kekuatan relative yang lebih besar dari pada negara-negara lainnya.
Memiliki tiga dimensi, yaitu kekuatan militer, kekuatan ekonomi, dan kekuatan
diplomasi. Atau alat dalam mempertahankan kepentingan nasional. Berasumsi bahwa
Poros Maritime Dunia dapat diposisikan geopolitik Indonesia dalam mengadapi
persaingan politik internasional di kawasan Indo-pasifik sebagai visi
geopolitik, Poros Maritim Dunia harus dapat di turunkan menjadi
strategi-strategi yang lebih spesifik sesuai dengan tinggat aparatur
pelaksanaannnya, baik di tingkat kementrian koordinasi. Masing-masing negara
memiliki kekuatan ekonomi yang sedemikian besar sehingga membutuhkan pengamanan
atau rute pelayaran barang ekonomi yang dihasilkan dan dibutuhkan, Indonesia
memang memiliki akses kapasitas dari beberapa komoditas unggulan yang
membutuhkan pengamanan untuk pengapalan ke luar negeri. Namun Indonesia juga
masih harus membangun prasarana-prasarana transformasi laut domestic seperti
pelabuhan kapal laut dalam untuk memperlancar distribusi komoditas ekonomi
antar pulau di Indonesia.
Poros Maritim dunia sebagai visi
geopolitik Karena Poros Maritim Dunia sebagai sebuah tujuan dimensi geografis.
Poros Maritim Dunia dapat dianggap sebagai kesadaran kolektif bangsa Indonesia
dalam dinamika geopolitik di Indo-Pasifik, dimana posisi geografis Indonesia
berada di tempat tengah-tengahnya. Indonesia berupaya untuk bangkit kembali
menjadi kekuatan maritime besar ( Seperti pada era kerajaan Sriwijaya dan
kerajaan Majapahit). Visi geopolitik PMD juga menjelaskan arah Indonesia dalam
mengonsentrasikan upayanya memproyeksikan kekuatan militer, mengarahkan
aktifitas diplomasi, dan membangun perekonomiannya. Seperti strategi pada
umumnya, visi geopolitik PMD mengaitkan alat untuk mecapai tujuan dengan
menggunakan alat yang tersedia dalam hal ini, elemen kekuatan nasional demi
tujuan politiknya. Seiring dengan dinamika hubungan internasional, instrumen
ini bertambah yang mana informasi, hukum, keuangan, dan interlijen termasuk
bagian dari alat kekuatan nasional. Pidato Presiden Jokowi tentang lima pilar
PMD adalah sebagai berikut : Pertama, pembangunan kembali budaya
maritim Indonesia. Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa
yang indtitasnya, kemakmuarannya, dan , masa depannya, sangat dintentukan oleh
bagaimana kita mengelola samudera. Kedua adalah komitmen ,menjaga dan
mengelola sumber daya laut dengan focus membangun kedaulatan pangan laut
melalui pengembangan industry perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai
pilar utama ketiga adalam komitmen mendorong pengembangan infrastuktur dan
konektivtas maritime dengan membangun tol laut pelabuhan laut, logistic, dan
industry perkapalan, serta pariwisata Maritim. Keempat agenda pembangnan
itu. Terakhir adalah sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera,
Indonesia berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritime.
1. Budaya
Maritim
Pembangunan karakter
bangsa secara sengaja merupakan bentuk perubahan social yang direkayasa,
perubahan tersebut membutuhkan proses penanaman nilai melalui jalur Pendidikan
Formal dan informal, aspek budaya lain yang turut mendukung visi Poros Maritim
Dunia adalah perubahan orientasi pembangunan dari jawa simentris menuju
keluar-jawa.
2. Ekonomi
Maritim
Prasarana ekonomi
maritime harus dibangun secara optimal infrastuktur seperti sarana prasarana
pelabuhan, kapal angkut/ penumpang, alat navigasi pelayaran juga harus di
bangu. Pembangunan sistem transfortasi antar pulau yang bertumpu pada jalur
darat selain berpotensi mendeglarasi kualitas lingkungan hidup Indonesia, juga
tidak banyak menjawab persoalan-persoalan transfortasi barang yang efektif.
Sebagai negara kepulauan, tidak mungkin
Indonesia harus membangun jembatan untuk menghubungkan antar pulau.
3. Konektifitas
Maritim
Indonesia perlu
berencana untuk harus mampu mengimbangi singapura dalam memanfaatkan satu rute
gemuk dan dua rute seluruh pelabuhan strategis di rute-rute tersebut perlu di
dukung oleh sumber listrik yang memandai agar kapal-kapal dapat bersandar di
sejumlah pelabuhan. Rure-rute pelayaran domestik ini harus mengoptimalkan
konektifitas orang dan barang diseluruh pusat perekonomian di Indonesia baik
yang sudah berkembang, maupun yang sudah dikembangkan. Jika melihat rencana
pembangunan lima deepseaport di kuala tanjung, Jakarta, Surabaya, Makasar dan
Sorong, ada beberapa wilayah di Indonesia yang belum terjangkau dengan rute
pelayaran pendukung maka peran para diplomasi pemerintahan daerah diperlukan
untuk mempromosikan pembangunan infrastuktur transfortasi maritime di
daerahnya. Tujuan dilakukannya diplomasi didunia internasional adalah untuk
memenuhi ataupun memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia.
4. Diplomasi
Maritim
Situasi geopolitik di
Indo-Pasifik masih di dominasi oleh supremasi hegemoni Amerika Serikat dan
sekutunya. Salah satu agenda aliansi AS adalah melakukan containment strategy
terhadap china di bidang politik dan keamanan. Karena itu Indonesia perlu
mengkaji dengan cermat langkah yang paling menguntungkan dalam menghadapi
kekuatan aliansi AS tersebut. Kebijakan politik luar negeri bebas-aktif perlu
dimaknai dengan lebih cerdas, arif dan bijaksana. Bebas seharusnya diartikan
sebagai kebebasan Indonesia untuk membangun aligmen dengan negara manapun atau
memilih untuk mem-align.
5. Keamanan
Maritim
Bagi Indonesia yang
memiliki posisi geografis yang begitu strategis, yang berada di salah satu
jalur perdangangan paling sibuk di dunia dan paling di topang kekayaan alam
yang berlimpah akan menyebabkan banyak negara ingin terlibat dengan Indonesia.
Jika mengkaji tentang keamanan maka secara otomatis juga harus mengkaji tentang
kerawanan ( sebagai lawan dari keamanan ). Setidaknya ada tiga faktor domestic
yang menyebabkan kerawanan di laut, yakni : rendahnya pengawasan atau dikenal
dengan istilah Maritim Domain Awareness (MDA). Perairan Indonesia terdiri atas
lautan di antara pulau-pulau besar ( perairan nusantara) yang sangat luas. Hal
itu membutuhkan postur dan doktrin pertahanan maritime yang pemerintah
Indonesia perlu mengkaji kekutungan dan resiko dari doktrin Strategic Forward
Defense ( SFD ) demi meningkatkan kemampuan
pertahanan Indonesia. Sebagai negara kepulauan besar, doktrin militer pun perlu
memberi perhatian lebih kepada operasi ampibi dan lintas udara serta pertahanan
patai/ pesisir dan pertahanan udara. Asset-aset angakatan laut dan uara perlu
di rencanakan sedemikian rupa untuk dapa melakukan operasi ampibi dan operasi
lintas udara secara massif, wilayah perairan Indonesia yang sangat luas akan
sulit untuk diamankan sepenuhnya. Sehingga perlu adannya prioritas.
Daerah-daerah menjadi prioritas tentunya adalah sejumlah daerah yang memenuhi
salah satu atau lebih unsur berikut ini : (1) memiliki potensi ekonomi yang
sangat tinggi baik dalam sumber daya alam maupun pariwisata; (2) memiliki
lokasi yang strategis di dalam rute pelayaran dunia dan regional; dan (3) memiliki
potensi sengketa-sengketa/ konflik-konflik perbatasan dengan negara tetangga.
Poros Maritim Dunia lebih tepat dijadikan visi Maritim dalam
konteks geopolitik Indoenesia yang berisikan ends, means, dan kemudian means
nya adalah seluruh elemen kekuatan nasioanal Indonesia baik yang statis dan
dinamis. Sedangkan ways nya adalah strategi pembangunan maritime nasional yang
rumusnya dapat ditetapkan oleh pemerintah pusat dan dijabarkan oleh
instansi-instansi pelaksana di pemerintah. Poros Maritim Dunia dapar diartikan
sebagai suatu pedoman multi aspek (termasuk diantaranya aspek geografis) laut
sebagai dimensi penting. Menurut Geoffrey Till dalam bukunya seapower menjelaskan bahwa dalam konteks
seapower, kebijakan nasional
merupakan asal dari kebijakan lain, seperti kebijakan luar negeri, ekonomi dan
pertahanan yang akhirnya mengerucut pada kekuatan maritime suatu negara baik
dalam sector civil maupun militer. Bahwa prospek Indonesia sebagai negara maritime
dalah melalui proses yang tidak cukup di penuhi lanskap kebijakan nasional di
atas. Namun dari prefektif kebijakan public di Indonesia, poros maritime dunia
sebagai kebijakan public masih terlalu abstrak untuk di implementasikan.
Medudukan Poros Maritim Dunia (PMD) sebagai kebijakan nasional seperti dalam
konsepsi Till diatas akan memberi Poros Maritim Dunia dimensi luas yang
meliputi dimensi hubungan luar negeri, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
SINERGI POROS MARITIM DUNIA DAN
JALUR SUTERA MARITIM ABAD KE-21
Pertama, perlu
dikatakan bahwa konsep Jalur Sutra Maritim China sudah tentu tidak dicadangkan
Karena altruism(kebaikan hati untuk membantu negara-negara lain), China ingin
meningkatkan pasar bagi produk-produknya, terutama pada masa kerapuhan ekonomi
dunia saat ini dengan pembentukan Jalur Sutra Maritim yang didukung dengan
kebijakan bebas bea(free trade area) antara
China dengan negara-negara yang tergantung di blok ekonomi tersebut. Namun
Indonesia sendiri bukannya tidak dapat mengambil manfaat dari regionalisme
China tersebut. Salah satu kepentingan Indonesia yang dapat dipengaruhi adalah
kebutuhan Indonesia terhadap investrasi di jalur perdagangan antara pulau
Indonesia sendiri, yang sering disebut sebagai tol laut. Seperti yang kita
sadari, kondisi infrastuktur di Indonesia saat ini masih kurang memadai.
Masalah transformasi ini pun berdampak besar pada ketidakseimbangan pembangunan
adalah kenyataan apabila wilayah barat Indonesia merupakan wilayah yang paling
bersinggungan dengan Jalur Sutera Maritim. Pemerintahan Indonesia perlu menata
keseimbangan pembangunan infrastuktur maritime antara sector barat, tengah dan
timur Indonesia. Salah satu kendala utama dari terjadinya disparatas adalah
ketiadaan kapal barang yang berlayar secara regular dari jawa ke
pelabuhan-pelabuhan lain di luar Jawa. Pemerintah saat ini pun memang sudah
memiliki perencanaan-perencanaan untuk mengatasi ketimpangan tersebut.
Belakangan ini, pemerintahan daerah memutuskan bahwa prioritas pembangunan
infrastuktur nasional lebih diarahkan ke daerah tertinggal terutama di
Indonesia bagian timur.
Fakta
yang harus disadari adalah selama infrastuktur kelautan Indonesia masih belum
efekktif dan efisien, maka potensi pariwisata Indonesia timur begitu besar
tetap tidak bisa dibangun secara optimal. Lalu lintas kapal pesiar yang mampu
meninggahi di objek-objek pariwisata seperti Bubaken, Komodo, Raja-ampat,
Sangir-Taulad, Bandanaira, senggiri, hingga Madura sekalipun masih terbatas. Prasarana
dan sarana yang belum memadai juga dapat dijadikan objek investasi asing ke
sentra pariwisata Indonesia. Oleh sebab itu, tawaran kerja sama China untuk
membantu pembangunan infrastuktur maritime di Indonesia yang ada dalam konsep
Jalur Sutra Maritim tersebut merupakan kesempatan emas yang memerlukan
tanggapan serius pemerintah. Jalur Sutra Maritim China memang memberi peluang
besar bagi Indonesia untuk kembali bangkit dengan meningkatkan daya saing
perusahaan-perusahaan Indonesia yang selama ini terkendala biaya transfortasi
tinggi, serta meningkatkan pembangunan di kawasan-kawasan tertinggal. Memang
sudah saatnya pemerintahan Indonesia mempokuskan diri kepada pembangunan
infrastuktur, apalagi dalam menghadapi pasar Bebas ASEAN, yang memaksa
negara-negara ASEAN untuk semakin kuat berkompetisi satu sama lain(sebelum
membuka pasar lebih luas dalam kontek WTO). Pemerintah Indonesia di tuntut
untuk mampu menyinergikan pembangunan dibiayai pemerintah dan pembangunan
investasi asing secara harmonis melalui konsepsi “Pendulum Nusantara”. Peran
pemerintah Indonesia adalah membangun ifrastuktur laut yang kuramg diminati
investor asing, seperti infrastuktur di sector timur Indonesia. Indonesia juga
harus memperhatikan aspirasi negara-negara ASEAN, terutama negara-negara yang
saat ini bersengketa dengan China, yakni Filipina dan Vietnam. Seperti telah
dijabarkan dibagian kedua, kebijakan China yang agresif memiliki pengaruh besar
kepada ASEAN dan juga kepada kalkulasi kepentingan Indonesia. Pihak militer
Indonesia masih terus mengaggap China sebagai ancaman keamanan utama bagi
kedaulatan Indonesia. China dianggap sebagai negara negara revionis(atas
wilayah territorial) yang tidak dapat dipercaya dan suatu saat akan
memanfaatkan kekuatan militernya dalam mencapai kepentingan nasionalnya.
Indonesia harus krisis melihat sikap asertif China di laut China selatan.
Indonesia harus menyadari dan memahami posisi geografisnya yang unik, dan harus
memiliki wawasan maritime dalam mebuat kebijakan stategis agar Indonesia bisa
tetap disegani dan terus berperan dalam menjaga perdamaian kawasan.
Sekali
lagi perlu ditekankan bahwa Indonesia memiliki potensi geopolitik yang sangat
besar. Indonesia, dengan posisi geografisnya begitu strategis, yang berada di
salah satu jalur perdagangan paling sibuk di dunia dan ditopang kekayaan alam
yang berlimpah, menyebabkan banyak negara ingin terlibat ke urusan negara
Indonesia. Pasca Perang Dingin, Indonesia
menjadi sebuah negara yang sangat diperhitungkan dan kerja samanya pun
sangat diinginkan negara lain. Indonesia bisa memanfaatkan keterkaitannya China
untuk bekerja sama dengan berusaha mempengaruhi kebijakan China agar lebih
moderat. Faktanya, sikap China di laut China Selatan selama ini berdampak
negative bagi negara-negara anggota ASEAN, yang akhirnya membuat mereka mencari
alternatif kekuatan lain yang bisa digunakan untuk mengimbangi dominasi China.
Oleh sebab itu, kedekatan hubungan ekonomi antara China dan Indonesia harus
dimanfaatkan sebagai alat untuk mengubah perilaku China, agar bisa lebih
moderat dan memperhatikan kepentingan-kepentingan negara-negara lain di ASEAN
dan juga kepentingan Indonesia di ASEAN.
Budaya Maritim, jika rakya Indonesia secara umum ingin mendapat posisi
lebih dari manfaat perekonomian berbasis maritime di Indonesia, maka budaya dan
sikap mentalnya terhadap maritime harus berubah. Meritim merupakan bagian
integral dari identitas dan potensi kemakmuran bagi masyarakat di Indonesia.
Pada bidang ekonomi maritim Indonesia
yang perlu diselerasakan adalah terwujudnya kerja sama bilateral dalam
mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya olahan secara optimal dan
ramah ligkungan dengan memanfaatkan sumber daya modal dan teknologi dari China.
Untuk menjadi Poros Maritim Dunia, maka infrastuktur tol laut seperti sarana
prasarana pelabuhan, kapal angkut/penumpang, alat navigasi pelayaran, juga
harus dibangun. Terkait konektivitas
maritim Indonesia memiliki tantangan
yang sangat besar. Kebijakan One Belt,
One Road perlintasannya hanya akan melewati perairan di selat malaka yang
didominasi singapura sebagai enterport dari
dan ke Asia Tenggara. Oleh sebab itu, Indonesia harus melakukan konsolidasi
kedalam dengan membangun prasarana transfortasi laut yang memadai. Meski begitu
Indonesia juga harus mempu mengimbagi Singapura, untuk menjadi enterport
sekaligus global transshipment port kedua disekitar Selat Malaka. Di esensi
terbesar dari sinergi Poros Maritim Dunia dan Jalur Sutra Mandiri, secara
historis, kerajaan sriwijaya dan Majapahit pernah Berjaya Karena menguasai
jalur pelayaran di Selat Malaka.
Pada
bidang diplomasi maritim, Indonesia harus mampu merevalitasi politik luar
negeri bebas-aktif agar bisa mendapat manfaat ganda di bidang ekonomi
pertahanan. Politik luar negeri yang di terapkan Singapura diplomasi Maritim
ini juga menurut kepiawaian diplomat Indonesia untuk menyinergikan tiga
kelompok. Selain masalah itu, yang paling penting yang harus di selesaikan
secara diplomatis dan menjadi prioritas diplomasi Indonesia adalah masalah
perbatasan yang sampai sekarang belum terselesaikan. Peran Indonesia sebagai
pemimpin alamiah ASEAN harus di pertahankan dengan membantu negara anggota yang
mengalami kesulitan. Hal ini secara tidak langsung telah menurunkan
kredibilitas ASEAN pada umumnya dan Indonesia pada khususnya sebagai pihak yang
seharusnya dapat membantu mencari solusi atas sengketa di laut China Selatan.
Tentang keamanan maritim tidak lepas
dari masalah kerawanan dilaut. Dari konpleksitas permasalahan keamanan maritime
di Indo-Pasifik, sinergi Poros Maritim Dunia dan Jalur Sutra Maritim sebaiknya
dibangun untuk membangun sistem keamanan maritime bersama dalam menghadapi
ancaman aktor non-tradisional saja seperti perampokan, penyeludupan, illegal
fishing, bencana dipelibatan militer asing dalam masalah keamanan di perairan
Indonesia akan menuntut keberadaan protocol dan instrument interoperability
yang menandai. Dalam hal ini bagi China kebijakan Jalur Sutra Maritim cukup
vital untuk menjamin suplai dan distribusi kegiatan perdagangan internasional.
Sarana pertahanan produksi China yang di anggap memiliki daya tangkal yang
tinggi diantaranya adalah : Kapal Selam Bertenaga Diesel, Kapal Perang Kelas
Destroyer, Rudal Balistik Antar Benua. Rudal Balistik dari Kapal Selam. Dengan
dicanangkan visi Poros Maritim Dunia, kemitraan Indonesia dengan China menjadi
lebih relevan. Khusus untuk masalah pertahanan, kepala negara kedua negara
(Presiden Yudhoyono dan President Xi Jinping) sepakat untuk melakukan kerja
sama pertahanan bilateral dan meningkatkan kepercayaan kedua belah pihak
melalui konsultasi pertahanan dan keamanan dan meningkatkan kerja sama pada
bidang pelatihan militer bersama, keamanan maritim industry pertahanan, serta
keamanan non-tradisional. Contohnya, Indonesia dapat membangun kemitraan
stategis dengan Amerika Serikat, sebagai rival China. Kedua hegemon penting
untuk dirangkul Indonesia. China dengan sejumlah potensi ekonomi amat
dibutuhkan Indonesia. Namun sebaliknya, Amerika Serikat memiliki pengaruh dominan
di Indo-Pasifik yang dapat menjadi mitra keamanan yang ideal bagi Indonesia.
Dikhawatirkan
ASEAN akan terpecah belah, walau Indonesia dalam jangka pendek akan di
untungkan dengan pembangunan infrastuktur yang kuat. Pemerintah Indonesia harus
menggunakan hubungan ekonomi dengan China secara strategis, terutama untuk
menunjang industri dalam negeri. Salah satu cara terpenting adalah dengan
melakukan perrombakan birokrasi, pemberantasan korupsi, dan memperbaiki iklim
bisnis Indonesia. Jika Indonesia tidak menyelaraskan konsep dan implementasi
visi Poros Maritim Dunia, Indonesia beresiko kehilangan kesempatan terjun di
dalam dinamika lingkungan wawasan Indo-Pasifik Indonesia harus memperoleh
manfaat Jalur Sutra Maritim diposisikan sebagai salah satu sarana bagi
Indonesia dalam mencapai visi Poros Maritim Dunia nya. Pemerintah Indonesia harus
mengidentifikasi keunggulan kompetitif industry Indonesia terhadap China.
Industrialisasi di China saat ini cenderung menurun seiring dengan peningkatan upah
buruh banyak industry China yang merelokasi pabriknya kenegara lain seperti ke
Vietnam, sudah saatnya industry kreatif Indonesia berorientasi kepasar ekspor.
Investasi atas kajian kompherensif tentang seleara pasar internasional harus
dilakukan. Dalam hal tersebut pemerintah perlu untuk mengambil peran
memproduksi kajian tersebut agar hasilnya dapat di distribusikan bagi pengusaha
kecil dan menengah untuk industry kreatif. Sementara industry barang-barang
kerajinan khas Indonesia juga perlu untuk dibantu promosinya keluar negeri. Hal
tersebut layak untuk diadpokasi kedutaan besar Indonesia besar yang berperan
sebagai agen perdagangan luar negeri.
·
Penulis beropini mengenai Jalur Sutra Maritim Abad
ke-21 China dan sinergi Poros Maritim Dunia dan Jalur Sutra Maritim abad ke-21.
Presiden Jokowi berupaya menjadikan kebijakan Poros Maritim Dunia sebagai visi
geopolitik untuk pertahanan dan keamanan yang dihadapi Indonesia, tentu saja
tujuan strategis Indonesia menjadi kekuatan Maritim pada abad ke-21. Pada zaman
Majapahit dan Sriwijaya, karena posisi Indonesia yang strategis banyak
dimanfaatkan untuk menguasai dan memanfaatkan hubungan diplomatik, ekomomi,
politik dengan kekuatan besar yang ada dikawasan ASEAN. Seharusnya Indonesia
mampu memanfaatkan persaingan politik internasional terutama dikawasan
Indo-Pasifik antara China dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Indonesia sebaiknya
merangkul kedua kekuatan yang saling bersaing tersebut bisa disebut dengan
Hedging yaitu memanfaatkan kesempatan dan konteks geopolitik dengan membangun
kerja sama terhadap suatu negara untuk
mendapatkan kekuatan yang paling menguntungkan bagi negara Indonesia sendiri. Indonesia
harus melakukan perbaikan terhadap pembangunan budaya maritime Indonesia dan
mengelola sumber daya laut yang dimiliki Indonesia demi membangun pengembangan
industry perikanan dengan menempatkan nelayan, selain itu infrastuktrur
pelabuhan laut serta pariwisata maritime yang sebagai icon Indonesia.
Belakangan ini pemerintah saat ini memang sudah memiliki perencanan untuk
mengatasi masalah-masalah yang terjadi terhadap pembangunan infrastuktur. Memang infrastuktur Indonesia belum
sepenuhnya efektif dan efisien terutama di Indonesia bagian timur saja masih tertinggal jauh.
Seharusnya pemerintah Indonesia mampu meningkatkan investor asing selain itu
yang paling penting yang harus diselesaikan oleh Indonesia adalah masalah
perbatasan yang sampai sekarang belum terselesaikan. Dan memang seharusnya
Indonesia mampu menyamai kedudukannya dengan negara lain dengan meningkatkan
perindustrian kreatif dan memasarkan
barang-barang khas Indonesia yang seharusnya berorientasi kepasar ekspor dan
bisa memberi manfaat bagi masyarakat yang hanya sebagai pengusaha kecil untuk
mencapai Indonesia menjadikan negara yang lebih baik lagi di mata negara-negara
lain.
Komentar
Posting Komentar